Pada hari Sabtu (15/07/23) warga masyarakat di Padukuhan Klampok, Kalurahan Brosot, Kapanewon Galur menggelar rangkaian kegiatan Merti Padukuhan Klampok yang berpusat di halaman rumah Bapak Andri Subantoro, yang merupakan Dukuh setempat. Kegiatan Merti Padukuhan Klampok diikuti oleh warga masyarakat Padukuhan Klampok baik dari unsur tokoh masyarakat setempat, lansia, ibu-ibu, bapak-bapak, remaja, anak-anak, bahkan usia TK dan PAUD yang kurang lebih berjumlah 350 orang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2023 dengan ditunjang dana swadaya dari masyarakat di Padukuhan Klampok dan sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat nilai kebudayaan dan tradisi yang melekat di masyarakat Padukuhan Klampok sehingga dapat meningkatkan dan menjalin kerukunan hidup antar umat beragama, menyatukan kemajemukan yang ada di masyarakat Klampok, serta mempererat tali silaturahmi antar masyarakat. Selain itu juga untuk menanamkan dan menumbuhkan rasa gotong royong di masyarakat Padukuhan Klampok karena rangkaian Merti Padukuhan Klampok ini salah satunya yaitu gotong royong bersih lingkungan seluruh wilayah Padukuhan Klampok yang dilaksanakan mulai hari Minggu, 9 Juli 2023.
Merti Padukuhan Klampok dihadiri oleh Lurah Brosot, Bpak Yuli Purwantoro, Perwakilan Panewu Galur, Babinsa Kalurahan Brosot, Bhabinkamtibmas Kalurahan Brosot dan perwakilan dari Dinas Kebudayaan Kulon Progo. Juga dalam kesempatan ini Bapak Tukijan, anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo juga menyempatkan diri untuk menghadiri acara Merti Padukuhan Klampok.
Rangkaian kegiatan Merti Padukuhan Klampok diawali dengan Kirab Budaya yang dimulai pukul 13.00 WIB. Kirab Budaya ini diawali oleh tim pemegang spanduk dilanjutkan oleh rombongan bergodo, diikuti rombongan warga, sebagai menggolo, Dukuh Klampok dan istri, kemudian dibelangkangnya ada pembawa uba rampe pisungsung, gunungan sejodho, dilanjut warga masyarakat dari RT 15, RT 16, RT 17, dan RT 18. Rute kirab dimulai dari kediaman Bapak Dukuh Klampok ke utara, menuju Lapangan Klampok, lanjut ke Jalan Lendah-Brosot, Lampu merah Tugu Brosot ke timur, Pasar Brosot ke utara dan kembali lagi di kediaman Bapak Dukuh Klampok. Setelah rombongan kirab telah kembali ke tempat, acara dilanjutkan dengan upacara adat penyerahan uba rampe pisungsung kirab dari warga masyarakat padukuhan Klampok kepada Bapak Andri Subantoro selaku Dukuh Klampok sebagai wujud rasa tresna warga.
Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh Dukuh Klampok, Lurah Brosot, Panewu Galur , dan dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo. Lurah Brosot menyampaikan bahwa mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada warga Padukuhan Klampok dan panitia sehingga acara Merti Padukuhan Klampok dapat berjalan dengan baik. Dan beliau berharap bahwa warga Padukuhan Klampok harus konsekuen dengan tema yang diangkat pada acara ini yaitu “ Warga Jumangkah, Klampok Gumregah”. Warga masyarakat klampok harus bersatu padu dalam kerukunan bermasyarakt sehingga dapat bekerja bersama – sama membangun kemajuan untuk klampok kedepan yang lebih baik, baik, dan baik lagi. Sembodo nyambut gawe bareng-bareng.
Setelah acara sambutan selesai, dilanjutkan dengan acara umbul donga dan kembul bujana. Pada kesempatan ini dipimpin oleh kaum rois, Bapak Muh. Yahya, S. Ag., memanjatkan do’a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kesatuan, persatuan, kerukunan di masyarakat Klampok terus terjaga sehingga tercipta masyarakat yang aman, tentram, harmonis, dan sejahtera. Dilimpahkan banyak rizki, nikmat, berkah kebaikan untuk wilayah Padukuhan Klampok. Serta mendo’akan agar pemimpin-pemimpin bangsa tetap selalu amanah menjalankan tugas kewajibannya.
Warga masyarakat yang telah selesai memanjatkan do’a kemudian makan bersama, menyantap hidangan yang telah disediakan. Uniknya pada kesempatan ini tempat membawa makan berupa sarangan, menyerupai besek sebagai tempat makan yang terbuat dari daun kelapa yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan sebagai pembungkus makanan pengganti kantong plastik. Hal ini untuk melestarikan peninggalan nenek moyang terdahulu agar tidak hilang.
Sebelum acara Merti Padukuhan Klampok ditutup oleh pembawa acara, terdapat sesi rayahan gunungan sejodho. Dalam kesempatan ini masyarakat klampok beramai-ramai memperebutkan isi gunungan sejodho ini. Gunungn lanang berisi hasil bumi dan sayuran yang menandakan seorang kepala rumah tangga sebagai harapan agar kepala rumah tangga selalu giat bekerja sehingga perekonomian keluarga tetap lancar dan membawa kesejahteraan masyarakat. Gunungan wedok berisi jajan pasar dan makanan kecil lainnya yang menandakan sifat ibu yang mengayomi keluarga dengan selalu menerapkan apa yang dihasilkan oleh kepala keluarga sehingga mampu mencukupi kebutuhan dalam keluarganya dan tercipta keharmonisan. Persembahan gunungan sejodho ini sebagai wujud rasya syukur atas nikmat rizki yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada masyarakat Padukuhan Klampok atas hasil panen dan penghasilan lainnya yang senantiasa melimpah. ( AN )